Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem
utama: sistem akuntansi manajemen dan sistem sistem keuangan. Sistem
informasimakuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi
pengguna
eksternnal. Sistem tersebut menggunakan data ekonomi
sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan konvensi
tertentu. Sedangkan system manajemen menghasilkan informasi untuk
pengguna internal seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Jadi
akuntansi manajemen dikatakan sebagai akuntansi internal dan akuntansi
keuangan dapat dikatakan sebagai akuntansi eksternal.
Akuntansi Manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan,
analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh
B. Tujuan Akuntansi Manajemen.
1. Tujuan Primer: adalah membantu manajemen dalam pembuatan keputusan manajemen.
2. Tujuan Sekunder:
a. Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan yang meliputi:
1. pengidentifikasian tujuan dan sasaran yang akan dicapai, dan
2. Perencanaan pengalokasian sumber-sumber organisasi secara optimal.
b. Membantu manajemen dalam menjawab masalah organisasi yang meliputi:
1. menghubungkan struktur organisasi atau perusahaan dengan tujuan yang akan dicapai,
2. membangun dan memelihara sistem komuniikasi dan pelaporan yang efektip, dan
3. mengukur penggunaan sumber-sumber, menemukan prestasi dan penyimpangan dan mengidentifikasi penyebabnya.
Pertumbuhan
dan deregulasi dalam industry jasa dalam era deregulasi banyak isu yang
di hadapi industry manufaktor mulai muncul pada sector jasa
produktifitas efesiensi biasa kepuasan pelanggan, dan persaingan
berdasarkan waktu. Isu-isu persaingan ini membuat manajer perusahaan
lebih sadar terhadap kebutuhan pemanfaatan informasi akuntansi manajemen
dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Dengan
kebutuhan akan informasi dan produktifitas yang lebih baik, sektor jasa
akan meningkatkan permintaannya terhadap informasi akuntansi manajamen.
c. Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian manajemen .
d. Membantu manajemen dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen, yang meliputi:
1. pengukuran masukan (biaya) dan keluaran (pendapatan) yang relevan untuk tiap pusat pertanggunjawaban,
2. Pengkomunnikasian data yang tepat dan karakteristik ekonomi yang penting untuk para pejabat kunci dalam waktu yang tepat.
C. Perbedaan Akuntansi Kanajemen dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi
manajemen dan akuntansi keuangan memiliki beberapa perbedaan. Beberapa
perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa sudut di antaranya.
PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi
manajemen memiliki dua arti yaitu akuntansi manajemen sebagai suatu
tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai suatu tipe informasi.
1. Akuntansi Manajamen Sebagai Suatu Tipe Akuntansi
Tipe
akuntansi terbgai dua yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Kedua tipe akuntansi ini mempunyai karakteristik yang berbeda.
Akuntansi keuangan merupakan tipe akuntansi yang mengolah informasi
keuangan yang terutama untuk memenuhi kebutuhan manajemen puncak dan
pihak luar organisasi. Sedangkan akuntansi manajemen merupakan tipe
akuntansi yang mengolah informasi yang terutama memenuhi kebutuhan
manajemen dalam
melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Pemakai
informasi yang dihasilkan oleh kedua tipe akuntansi tersebut mempunyai
kebiasaan pengambilan keputusan yang berbeda. Pihak luar perusahaan
memerlukan informasi tentang perusahaan bertujuan untuk menentukan
hubungan antara pihak luar dengan perusahaan. Informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh pihak luar tersebut diolah dan disajikan oleh tipe
akuntansi keuangan.
Manajemen dari berbagai jenjang organisasi
suatu perusahaan memerlukan informasi keuangan untuk mengambil keputusan
mengenai perusahaan itu sendiri atau bagiannya. Informasi yang
dibutuhkan oleh manajemen tersebut diolah dan disajikan oleh tipe
akuntansi manajemen
Akuntansi Keuangan adalah salah satu bidang
akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan keuangan suatu
satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak eksternal.
Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan
utamanya menyajikan laporan laporan suatu satuan usaha atau organisasi
tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan
proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan,
pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian. Perbedaan akuntansi
keuangan dengan akuntansi manajemen dapat dilihat pada bagan dibawah
ini.
2. Akuntansi Manajemen Sebagai Suatu Tipe Informasi.
Informasi
merupakan suatu fakta, data, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang
lain yang menambah pengetahuan. Informasi diperlukan oleh manusia untuk
mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi sebagai bahasa bisnis dikelompokkan menjadi:
a.
Informasi Operasi. Untuk melaksanakan kegiatan, manajemen memerlukan
informasi operasi seperti persediaan produk digudang, jumlah produk yang
diproduksi dan dijual, jumlah jam kerja karyawan. Informasi ini
merupakan bahan baku untuk mengolah tipe akuntansi yang lain.
b.
Informasi Akuntansi Keuangan. Informasi ini diperlukan oleh pihak dalam
maupun pihak luar perusahan. Informasi ini dihasilkan oleh sistem
pengolahan informasi keuangan. Informasi ini berbentuk Neraca, laporan
laba rugi, lapora laba ditahan dan laporan perubahan posisi keuangan.
c.
Informasi Akuntansi manajemen. Informasi akuntansi ini disajikan kepada
manajemen perusahaan dalam berbagai laporan keuangan seperti anggaran,
laporan penjualan, laporan biaya pemasaran.
D. Perkembangan Akuntansi Manajemen
Praktek-praktek
akuntansi manajemen dituntut untuk melakukan suatu pengembangan yang
bersifat inovatif dan relevan. Perkembangan ini disebabkan adanya
perubahan lingkungan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan.
Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi kita,
sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perubahan secara
drastis terhadap cara mereka menjalankan bisnisnya. Perubahan ini
menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada akuntansi manajemen.
Efekstif
sangat penting bagi peningkatan nilai pelanggan tetutama jika maksimal
realisi pelanggan pada biaya serendah mungkin merupakan tujuan bagoi
perusahaan
Faktor-faktor utama dari perubahan adalah:
Orientasi
Kepada Pelanggan. Perusahaan menciptakan keunggulan kompetitif melalui
penciptaan nilai yang lebih baik bagi pelanggan pada tingkat biaya yang
sama atau lebih rendah dari pada tingkat harga para pesaingannya. Nilai
pelanggan (customer value) adalah selisih antara apa yang pelanggan
terima (produk total) dengan apa yang pelanggan berikan. Sedangkan
produk total adalah manfaat yang diterima pelanggan baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud dari membeli suatu barang. Pengorbanan
pelanggan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli produk, waktu dan
usaha yang dikeluarkan untuk mencari dan mempelajari penggunaan produk
tersebut dan biaya pasca pembelian. Manajemen value chain yang
Perspektif
Lintas Fungsional. Penekanan pada rantai nilai berarti bahwa akuntan
manajemen dewasa ini harus memahami tugas-tugas bisnis, mulai dari
manufaktur, kepemasaran, ke distrubusi sampai pelayanan kepada konsumen.
Kebutuhan tentang ini semakin besar pada saat perusahaan terlibat dalam
perdagangan internasional. Mengapa sekarang harus menghubungkan antara
akuntansi manajemen dengan pemasaran, manajemen. keuangan dan
fungsi-fungsinya lainnya? Hal ini terjadi dengan alasan saat pendekatan
nilai rantai digunakan dan nilai pelanggan diutamakan.
Terlihat bahwa
fungsi-fungsi tersebut saling terkait. Suatu keputusan mempengaruhi
satu keputusan akan mempengaruhi keputusan lainnya. Sebagai contoh,
banyak perusahaan manufaktur yang menjalankan praktek frequent trade
loading. Praktek yang merangsang pedagang besar dan pengecer untuk
membeli lebih banyak produk dari yang mampu mereka jual dengan cepat.
Akibatnya persediaan menumpuk dan pedagang besar dan pengecer
menghentikan pembelian selama tetapi waktu tertentu. Ini sepertinya
masalah pemasaran, sebenarnya bukan masalah pemasaran saja, tetapi juga
fungsi yang lain. Ketika penjualan terhenti, produksi juga akan
terhenti, sehingga mengalami ketika menentuan dalam produksinya.
Persaingan
Global. Perkembangan sarana tranportasi dan komunikasi yang cepat telah
menciptakan suatu pasar yang global bagi perusahaan manufaktur dan
jasa. Beberapa waktu yang lalu, perusahaan diluar negeri bukan merupakan
pesaing karena pasar dipisahkan oleh letak geografis. Sekarang, mobil
yang diproduksi di Jepang, dikirim ke Amerika Serikat dalam jangka waktu
2 minggu. Bankir investasi dan konsultan manajemen dapat berkomunikasi
kantor luar negeri dalam sekejap. Perkembangan dan tranportasi telah
meningkatkan kontribusi telekomunikasi persaingan bagi semua perusahaan.
Karena ketatnya persaingan, biaya pengambilan keputusan yang buruk
karena didasarkan pada mutu informasi yang rendah telah meningkat tajam.
Karena itu, peningkatan persaingan global telah menciptakan kebutuhan
akan informasi akuntansi manajemen yang baik.
Manajemen Mutu
Total (TQM). Keunggulan manufaktur adalah kunci untuk bertahan hidup
dalam lingkungan persaingan global dewasa ini. Filosofi dari manajemen
mutu total (total quality management), dimana perusahaan berusaha
menciptakan satu lingkungan yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan
produk sempurna (zero defect), sedang menggantikan 'prinsip mutu' yang
dapat diterima di masa lalu. Peningkatan penekanan mutu ini juga
menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang
menyediakan informasi keuangan dan nonkeuangan tentang mutu.
Waktu
Sebagai Unsur Kompetitif. Waktu adalah unsur penting dari semua tahap
value chain. Perusahaan bertaraf dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai pasar dengan cara memperpendek siklus disain,
implementasi, dan produksi. Perusahaan itu mengirim produk atau jasanya
dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai tambah, waktu
yang tidak berguna bagi pelanggan. Tujuan keseluruhannya adalah
meningkatkan daya tanggap terhadap pelanggan (customer responsiveness).
Tingkat inovasi teknologi telah meningkat dalam banyak industri dan umur
suatu produk dapat semakin pendek. Manajer harus mampu merespon secara
Tepat dan cepat kondisi perubahan pasar informasi yang memungkinkan
harus mampu menyelesaikan masalah ini harus tersedia Kemajuan Teknologi
Informasi. Teknologi informasi mempunyai hubungan dengan dua peningkatan
kemajuan. Pertama berkaitan erat dengan manufaktur yang terintergrasi
dengan komputer (computer intergrated manufacturing). Kemajuan kedua
menyediakan alat-alat yang dibutuhkan, seperti tersedianya personal
komputer, software kertas kerja dan paket-paket grafis.
Dengan
proses produksi terotomasi, komputer digunakan untuk memonitor dan
mengendalikan berbagai operasi. Disamping itu, komputer bermanfaat bagi
manajer, karena sejumlah besar informasi berguna dapat dikumpulkan dan
dilaporkan dengan segera. Otomasi meningkatkan kuantitas dan kecepatan
informasi. Karena manajer memanfaatkan nilai dari sistem informasi lebih
kompleks, maka mereka harus memiliki akses data dari sistem dan mampu
memilah serta menganalisisnya secara cepat, tepat dan efisien. Komputer
personal berfungsi sebagai penghubung komunikasi ke sistem informasi
perusahaan dan kertas kerja serta program grafik memberi manajer
kemampuan analistis untuk menggunakan informasi tersebut.
Kemajuan
Lingkungan Manufaktur. Kemajuan di bidang teknologi dan proses produksi
mempunyai dampak yang cukup besar terhadap lingkungan manufaktur
seperti sistem kakulasi biaya produksi, sistem pengendalian, perilaku
dan daya lacak biaya, penganggaran modal, dan lain-lain. Sistem
manufaktur tradisional adalah produksi diteruskan oleh sistem dan
usaha-usaha selanjutnya dilakukan untuk menjual sebanyak mungkin unit
yang diproduksi. Sistem just in time adalah sistem yang memproduksi
barang hanya ketika produk dibutuhkan dan hanya dalam jumlah yang
diminta oleh konsumen.
Pertumbuhan dan Deregulasi dalam Industri
Jasa. Dalam era deregulasi, banyak isu yang dihadapi industri manufaktur
mulai muncul pada sektor jasa, produktifitas, efesiensi biaya, kepuasan
pelanggan, dan persaingan berdasarkan waktu. Isu-isu persaingan ini
membuat manajer perusahaan lebih sadar terhadap kebutuhan pemanfaatan
informasi akuntansi manajemen dalam perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan. Dengan kebutuhan akan informasi dan produktifitas
yang lebih baik, sektor jasa akan meningkatkan permintaannya terhadap
informasi
akuntansi manajamen.
Manajemen Berdasarkan Aktivitas
(ABN). Permintaan terhadap informasi akuntansi manajemen yang akurat
dan relevan telah menyebabkan berkembangnya konsep manajemen berdasarkan
aktifitas (Activity Based Management). Activity Based Management (ABM)
adalah suatu sistem yang luas, pendekatan terintergrasi yang memfokuskan
perhatian manajemen pada aktifitas dengan tujuan meningkatkan nilai
pelanggan dan keuntungan. ABM mengutamakan kalkulasi biaya berdasarkan
aktifitas dan analisis nilai proses. ABM meningkatkan akurasi pembebanan
biaya karena melakukan penelusuran biaya aktifitas dan selanjutnya
biaya produk atau pelanggan yang mengkomsumsi berbagai aktifitas
tersebut. Analisis nilai proses mengutamakan analisis aktifitas mencoba
menentukan bagaimana aktifitas dilakukan dan bagaimana hasil dari
aktifitas tersebut.
E. Kesimpulan
Sistem informasi
akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama: sistem
akuntansi manajemen dan sistem keuangan. Sistem informasi akuntansi
keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi pengguna eksternal.
Tujuan akuntansi manajemen adalah membantu manajemen dalam pembuatan
keputusan manajemen dan membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi
perencanaan, membantu manajemen dalam menjawab masalah organisasi,
membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian manajemen dan
membantu manajemen dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen.
Praktek-praktek
akuntansi manajemen dituntut untuk melakukan suatu pengembangan yang
bersifat inovatif dan relevan. Perkembangan ini disebabkan adanya
perubahan lingkungan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan- perusahaan.
Tekanan persaingan global telah mengubah lingkungan ekonomi kita,
sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk melakukan perubahan secara
dratis terhadap cara mereka menjalankan bisnisnya. Perubahan ini
menyebabkan terciptanya lingkungan baru pada akuntansi manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar